Memahami Pola "Bermain Sambil Belajar" Pada Anak Usia Dini


KULIAH ONLINE
Oleh Wiwik Suryandarini
Di resume oleh: Usnul Fiqri SEI
Profile Bu Wiwik Suryandarini: Beliau adalah seorang guru pendidikan anak usia dini lebih tepatnya di RA Bahrul Ulum Jakarta Pusat.
Sebelumnya Bu Wiwik adalah seorang kretaris di sebuah perusahaan pembiayaan, dan takdir kecintaan pada dunia pedidikan khususnya pendidikan anak mengantarkannya menjadi seorang guru.
Pemikiran dan selalu ingin belajar mempertemukannya dengan Pak Jamil dan Akademi Trainer hingga ia belajar pula dengan Pak Indra N melalui tempa mentoring dengan brandingnya Developer Potential Teacher.
Semangat belajarnya juga mengantarkannya belajar ilmu NLP dengan Coach Surya Kresnanda. Sekarang ini, beliau sedang menempuh pendidikan S2 di salah saru perguruan tinggi swasta.
Assalamu'alaikum wr.wb
Sebelumnya, saya mengucapkan banyak terima kasih atas kesempatan yang diberikan kepada saya, disini saya sharing tentang pengalaman selama menjadi guru paud dan menjadi ibu dari empat orang anak di rumah.
Salim buat bunda sofie dan bunda ila terima kasih udah gabung juga😘.
Bismillahirrahmanirrahim
Bermain adalah kegiatan yang menyenangkan bagi anak anak terutama pada anak usia 3-8 tahun. Di masa ini adalah pemberian pengetahuan dan pengalaman atas rasa keingintahuan yang besar dalam diri anak.
Bermain merupakan kegiatan yang anak-anak lakukan sepanjang hari karena bagi anak bermain adalah hidupnya dan hidupnya untuk bermain.
Kebutuhan bermain ini menurut psikolog Pakar pendidikan J. Piaget mengatakan bermain adalah kegiatan yang menimbulkan kesenanagan bagi diri seseorang, dan merupakan sarana sosialisasi. Bermain adalah kebutuhan bagi anak karena dengan bermain, anak mendapat pengetahuan yang dapat mengebangkan kemampuan dirinya.
Harus terpenuhi karena bermain adalah dunia mereka dan jika tidak terpenuhi maka akan menimbulkan keresahan yang akan dibawa sampai ia dewasa. Pembahasan keresahan tidak terpenuhinya masa bermain ini akan jadi bahasan selanjutnya yah.😁
Bermain pada anak usia dini memiliki tujuan yang baik yaitu memellihara perkembangan atau pertumbuhan optimal anak usia dini melalui pendekatan bermain kreatif, interaktif dan terintegrasi dengan lingkungan. Jadi penekanan bermain disini adalah perkembangan kreativitas pada anak.
Permainan memberikan kebebasan anak untuk berimajinasi, menggali porensi dan bakat serta berkreativitas. Motivasi bermain muncul dari diri mereka sendiri, mereka menikmati bermain sebagai aktivitas bekerja mereka dan menyempurnakan pengetahuan yang telah mereka dapati sebelumnya dengan pengetahuan baru yang mereka dapatkan.
Mengapa anak harus bermain?
Anak bermain karena anak butuh bergerak sehingga mereka butuh bermain, bermain bagi anak memiliki fungsi yang penting, berikut beberapa fungsi tersebut :
 Menyeimbangkan motorik kasar dan motorik halus pada anak
 Dapat mengembangkan otak kanan
 Dapat mengembangkan pola sosialisasi dan emosi anak
 Belajar memahami arti memberi dan menerima
 Dapat melatih kemandirian, belajar mengambil keputusan, dan kemampuan bernegosiasi
Bermain sambil belajar adalah pola pendekatan yang dilakukan oleh guru anak usia dini dan dapat pula dilakukan di rumah oleh orangtua.
Lalu bagaimana sebenarnya tahapan bermain pada anak:
1. Tidak menetap
2. Hanya sebagai penonton atau pengamat
3. Mulai bermain, namun bermain sendiri
4. Mulai bermain parallel dan meniru
5. Mulai bermain dengan teman
6. Mulai bermain dengan memahami aturan, bermain kelompok
Demikian mbak momod yang cantik, saya serahkan kembali mic dan ketikannya 😘.
Sesi Bertanya
1. Karno Waskito Stc 25: Karno_Kalau dengan kemajuan teknologi apa ada kiat khusus supaya tetap bisa bermain dan belajar tanpa harus kecanduan gadget?
Jawab: Terima kasih, saya jawab dari Pak Karno terlebih dahulu yah. Ada 3 jenis pemainan yang dikenal di dunia pendidika:
1.) Permainan pasif
2.) Permainan aktif
3.) Permainan fantasi
Jika permainan yg dimaksud pak karno adalah bermain game, ini dikategorikan permainan pasif. Permainan ini bersifat mekanis dan biasanya dilakukan tanpa teman yang nyata. Jenis permainan seperti ini memiliki sisi positif yang akan membantu banyak untuk perkembangan si anak dan sedikit sisi negatifnya.
Positifnya ialah anak bisa memiliki keterampilan tertentu yang bisa berproses menjadi sebuah keahlian tertentu, sehingga bermanfaat untuk kehidupannya kelak. Main game di komputer biasanya membutuhkan keterampilan dan strategi yang tepat dari pemainnya. Negatifnya ialah dirinya menjadi keranjingan dan ketergantungan yang terlalu berlebihan, bersikap egoistis dan kurang nyaman bersosialisasi bila tidak diatur dan dibatasi oleh orang tuanya. Jika terpaksa berada di dalam kondisi tertentu (puncaknya), ketergantungan terhadap permainan pasif bisa menghambat kreativitas anak. Namun jika ada koordinasi pengkontrolan jadwal bermain yang baik antara orang tua dengan anaknya, tentu hal tersebut akan mudah untuk dicegah dan kemungkinan besar tidak akan terjadi.
Kiatnya adalah orangtua memegang kontrol. Misalnya anak dapat bermain game pada waktu jam 4 sore sampai jam 5 sore. Dan proses ini dibicarakan terlebih dahulu kepada anak kemudian diambil kesempatan.
Demikian Pak Karno, semoga berkenan.
2. Amalia Iya: Amalia_ anak saya usia nya 9 tahun, tapi masih suka bermain misalnya mainan drama2an, apakah itu masih wajar?
Jawab: Bermain yang dilakukan amalia termasuk aktif bila ia memiliki teman dlm bermain. Jika ia bermain drama-dramaan sendiri ini dapat dikategorikan bermain fantasi.
Amalia bagian yg mana bu?
Amalia Iya: Dia bermain bersama.teman2 bu. Apakah msh wajar diusia 9 th?
Jawab: Alhamdulillah, masih wajar bu, dan jika ibu berkenan masukkan amalia ke kelas drama
Karena akan lebih mengembangkan potensinya.
3. Pak Octa_Saya punya 2 anak laki2. Umur 8 dan 10 tahun. Setiap ketemu, pagi siang sore pasti selalu bermain/bercanda (kedua anak saya tergolong anak yang aktif/super aktif). Namun sering kali ada aja yang menyebabkan mereka bertengkar mulut, kadang menjurus ke fisik. Satu sisi saya ingin membiarkan anak puas bermain, satu sisi ingin membatasinya agar tidak sering bertengkar. Bagaimana menyikapinya ya Bu Wiwik?
Jawab: Pak octa, untuk adik dan kakak memang akan terjadi kejadian seperti itu. Pada saat ini adik mengidolakan sang kakak. Saya pun memiliki anak usia 6 tahun dan 8 tahun, sebelum terjadi pertengkaran yg menjurus di fisik, diingatkan saat suaraa mereka agak lebih tinggi dari suara yg kita dengar sebelumnya. Jangan dibatasi Pak, cukup kita sikapi dengan mengingatkan saja karena dg bermain bersama, akan terbangun rasa yg tak pernah mereka lupakan setelah dewasa dan mereka akan semakin dekat nantinya, terimakasih Pak OctaπŸ™πŸ»πŸ™πŸ».
Bolehkah memberikan konsekuensi apabila anak bertengkar Bu?
Jawab: Boleh banget pak, dan tetap ingat konsekuensinya tersebut sesuai usianya.
Izin sedikit bertanya lagi ya mba momod, 😁 konsekuensi yang tepat untuk anak usia 8-10 tahun ketika bertengkar apa ya bu?
Jawab: Aktivitas apa yang disukai anak, bisa menjadi konsekuensinya. Misal, ia senang bemain bola pada sore.hari, karena melanggar aturan maka ia dilarang untuk bermain sore itu.
Jika tidak kepaksaaaaaaaaaaa banget jangan main hukuman fisik πŸ™πŸ»πŸ™πŸ»πŸ™πŸ».
Jadi Bisa di sesuaikan ya Bun Dengan kesukaan anak?
Jawab: Ya
4. Mega_apakah Ada rekomendasi buku tentang jenis² permainan anak yang sesuai dengan fungsinya tadi bu?
Jawab: Saya ada buku judulnya kitab game khusus paud, itu bagus untuk dibaca. Silahkan disearching di toko buku. Dan insyaa Allah panduan rencana permainan akan ada di buku saya, mohon doanya dan boleh pesan darinsekarangπŸ˜πŸ™πŸ».
πŸ‘itu sesuai dg semua tema yg ada di PAUD ya bun?
Jawab: Ya bun.
5. Imam Mukhlashin: Bu Wiwik mohon maaf. Ada pertanyaan dari teman tidak terkait materi ini. Tapi Masih seputar anak. Ada rekan saya punya anak angkat, wataknya sangat keras, tidak mau menerima nasehat dari siapapun masih pelajar kelas 2 SMP. Dinasehatin dengan lembut ndak mau., malah meremehkan kan, di tunjukkan dari sikapnya yang menyepelekan. Dinasehati dengan cara tegas sedikit tobat nakalnya. Habis itu kumat lagi sampe di gunakanlah cara dramatis seolah anak itu di usir dari rumah, walau sebenarnya tidak di usir. Menurut njenengan bagaimana cara agar anak itu patuh atau kembali normal?
Jawab: Ya pak, saya mencoba jawab yah. Pak Kanda Imam, boleh saya tanya usia berapakah anaknya diangkat sbg anak? Diangkatnya dari bayi atau usia berapa? Karena ini juga berhubungan dengan rasa yang dibangun oleh orangtua. Baik Pak Kanda, pada usia 0-3 tahun berarti telah ada memory yg masuk kedalam dirinya kemudian ia mengalami pengalaman baru lagi dg orang dewasa yg berbeda. Disini sebenarnya peran orangtua sehingga ia wajib belajar tentang ilmu konseling. Dengan 2 pengalaman yang berbeda maka anak mengalami masa ketidaknyamanan dan hal ini belom dituntaskan oleh orangtua.
Sehingga terjadi pemberontakan dalam dirinya, jika berkenan untuk silahkan ke therapis untuk membuka masa lalu dan menyembuhkannya.
Demikian Pak Kanda ImamπŸ™πŸ»πŸ™πŸ»πŸ™πŸ».
Imam Mukhlashin: Kalo gak salah sekarang usia 14 tahun. Usia SMP Kelas 2 Bu. Di usia 3 tahun kayaknya. Dari kecil di didik penuh kasih sayang katanya, tapi memang kata beliau karakter keras atau ndak mau di atur seperti orang tua nya. Emm, secara psikologis sebenarnya kasihan anaknya juga si. Tapi setiap di nasehati selalu di tolak secara tidak langsung.
6. Tri_anak saya usia 3 tahun pas waktu usia 3 tahun ini baru bisa berhenti menyusui ASI karena ibunya tidak tega. Kejadian berhenti karena pada malam hari karena ibunya lagi sakit saya marah dan saya kunci pintu dari dalam dan dia di luar kamar. Tapi ga lama saya gendong dan minta maaf karena dia terus nangis tapi Alhamdulillah dia ga nyusu lagi ke ibunya tapi apakah nanti dia akan teringat mbak apa yg saya lakukan karena baru kali itu saya marah seperti itu?
Jawab: Saya agak bingung memakai bahasanya utk menjelaskan, saya coba dengan ini yah. Tolong bapak mengulang kejadian dengan urut sesuai yang bapak lakukan saat itu, bila lampunya dimatikan saat itu, berarti dimatikan juga lampunya, sehingga anak mengingat masa dia diperlakukan saat itu.
Kemudian bapak masuk, menyalakan lampu dan minta maap padanya serta menjelaskan kenapa bapak melakukan nya. Peluk anak, katakan minta maap dan ucapkan I Love YouπŸ™πŸ»☺.
Tri_Apakah tidak masalah menakuti anak Bu?takut nanti ke bawa sampai dewasa. Tapi untungnya jadi banyak makan skrng ga kayak wkt masih ASI. Kayaknya memang butuh sedikit lebih tegas sama anak pertama ini.
Jawab: Yang menakuti terlebih dahulu bapak, jadi bapak yang harus menyelesaikan ya. Ya pak, ini salah satu cara therapis yang sederhana dan mudah dilakukan kita sendiri.
7. Purnama Wulandari Dpk: Irma_anak saya laki-laki, 20bulan lebih suka bermain kaya lego, buku-buku, mengeja huruf, mencoret-coret, tapi aktivitas permainan fisik dia sepertinya kurang excited, kalau saya ajak main bola, main ke luar rumah dia malah minta gendong. Apakah tidak apa-apa? Katanya anak harus banyak bergerak, ya kalau di rumah paling saya ajak petak umpet biar dia lari-lari kejar/nyari saya. Bagaimana bu biar anak saya bisa lebih berani main di luar?
Jawab: Bu irma, coba undang anak-anak tetangga main ke rumah, fasilitasi permainan dan hal-hal yang dibutuhkan.
Jalani ini sampai ibu melihat anak sudah dekat dengan anak-anak tersebut. Jika sudah dekat, ajak ia bermain ke rumah temannya terus seperti itu hingga akhirnya ia mau bermain sendiri.
Ini tahapan bermainnya Bu Irma, lalu bagaimana sebenarnya tahapan bermain pada anak:
1. Tidak menetap
2. Hanya sebagai penonton atau pengamat
3. Mulai bermain, namun bermain sendiri
4. Mulai bermain parallel dan meniru
5. Mulai bermain dengan teman
6. Mulai bermain dengan memahami aturan, bermain kelompok
Purnama Wulandari Dpk: Berarti harus kita latih juga ya bu pelan-pelan.
Jawab: Ya bu.
Purnama Wulandari Dpk: Kalau masalah kurang excited melakukan permainan fisik gpp?
Jawab: Dijadwalkan yah bu, itu lebih baik. Misal senin bermain lego, selasa bermain bola dan seterusnya.
Purnama Wulandari Dpk: Mulai umur brp bu anak diksh hukuman kalau melanggar aturan/diperkenalkan aturan2 yg boleh dan tdk boleh? Apa bisa dikenalkan lwt bermain? Klo iya bermain apa misalnya?
Jawab: Aturan diperkenalkan anak sebenarnya mulai usia 1 tahun.
Contoh :
Saat seorang ibu menyusun jadwal menyusui dan memberi asupan makan
Jam 6 menyusui
Jam 7.30 asupan makan
Dan seterusnya
Jadwal ini kita kasih tahu ke anak, meskipun dia blom paham. Dengan mendengarkan apa yg disampaikan oleh ibu terus menerus maka ia akan mengingatnya. Hukuman tidak dikatakan seperti ini,"Kalo kamu main terus nanti bapak hukum”. Ini mungkin bisa berlaku namun sesaat saja.
Baiknya anak dikenalkan aturan dan konsekuensi jika melanggarnya
Misal :
Adik boleh bermain balok jika sudah selesai tolong dirapikan. Jika tidak dirapikan besok adik tidak bisa bermain balok lagi.
πŸ™πŸ»
πŸ™πŸ»
πŸ™πŸ»
Demikian yang bisa saya sharing malam ini, mohon maap bila kurang berkenan. Silahkan japri bila masih ada pertanyaan yah. Mohon doa agar bukunya bisa diterima orangtua dan guruπŸ™πŸ»πŸ™πŸ»πŸ™πŸ».

Komentar